Minggu, 29 Juli 2012

Mengapa Kita Berpasang - Pasangan dan Menghargai Adanya Perbedaan

7/29/2012 10:55:00 PM 0 Comments
Waktu aku nulis tulisan ini, aku baru aja selesai Salat Dzuhur di Masjid Kampus (Maskam) Universitas Diponegoro dan aku mendapat sedikit inspirasi makanya aku tulis di blog ini.

Siang ini, rasanya terik seperti biasanya.Matahari di Kota Semaarng tepatnya daerah Tembalang tempat aku tinggal untuk menimba ilmu memancarkan sinarnya dengan tak malu - malu. Jalanan tidak begitu ramai, karena ini sudah liburan semester tapi masih ada beberapa mahasiswa UNDIP yang tetap tinggal di daerah ini sekedar untuk keperluan memperbaiki nilai dengan mengikuti semester pendek atau keperluan organisasi yang aku lakukan. Kebetulan aku mengikuti organisasi AIESEC, sebuah organisasi Internasional yang ada di 110 negara dan kita fokus pada pengembangan kepribadian dan juga tertarik akan global isu yang sedang terjadi untuk kemudian memikirkan bagaimana memberi dampak positif terhadap sesama melalui sebuah project.

Saat aku mengambil wudhu, aliran air yang kemudian membasuh muka, tangan, kaki dan bagian yang seharusnya dibersihkan saat kita akan menghadap Allah swt. untuk menunaikan sholat terasa begitu sejuk. Kemudian aku naik ke lantai atas, karena memang tempat sholat untuk wanita ada di lantai dua. Begitu aku mulai mengambil mukenah, ternyata aku sudah ketinggalan sholat berjamaah. Dalam hati aku sempat kecewa karena ketinggalan, tapi akhirnya aku sholat secara sendiri saja. Disaat aku sholat, ada seorang laki - laki maju ke mimbar dan memualai pidato nya. Seorang laki - laki kira - kira berumur 20 tahun-an dan menurutku sangat berani untuk memberikan kultum kepada jamaah.

Dia memulai kultumnya dengan memberikan slah satu bagian dari Surah An-Nisa yang menyangkut mengapa kita wajib berpasang - pasangan. Pria itu juga mengatakn tujuan dari berpasangan adalah agar kita memahami satu sama lain dan juga saling melengkapi. Buat seorang jomblo kayak aku, cukup tersentak sih karena ya memang pada dasrnya setiap manusia menginginkan pasangan yang sesuai dengan kriterianya. Kriteria berbagai orang pun menurut aku bermacam - macam, buat kami para perempuan ada saja yang menginginkan seorang pria tinggi, atau seorang pria yang lucu atau ya masih banyak lagi. Tapi buat aku sendiri sih, aku ya pengen juga nantinya punya pasangan yang bisa benar - benar memahami, seiman dan dapat mengayomi dalam hal dunia dan akhirat, lucu, mampu menempatkan diri di segala situasi. Oh iya, aku juga suka sosok pria yang cerdas dan berwawasan, mengobrol dengan orang seperti itu, membuat aku ga akan bosan dan apalagi kalu dia juga melucu.

Selain dari soal berpasang - pasangan , mas yang tadi bicara di mimbar juga bilang, kalau kita harus menghargai perbedaan. Dia bilang Allah menciptakan kita secara bervariasi, dan dari setiap penciptaan Nya itu selalu ada maksud dan tujuan.Bener banget sih kalau kata aku, untuk biasa memahami sesuatu secara lebih baik pun kadang kita harus membandingkan beberapa hal, tanpa kita sadari kita juga sudah menerpkan perbedaan tersebut. Berbeda bukan berarti suatu keanehan, pada saat itu juga kita tidak boleh terlau menonjolkan diri agar dinilai orang lain, yanga ada nanti jatuhnya malah pamer dan berujung riya'. Hal yang tak kalah pentingnya juga adalah kiata tidak boleh merendahkan orang lain hanya karena mereka berbeda.