Kisah 14 Hari Untuk Selamanya dalam RK MENTEE 2017 (part 2)
Destari P. Pertiwi
2/27/2017 01:18:00 AM
1 Comments
Setelah
menjalani beberapa hari berada di Rumah Perubahan, aku dan teman – teman yang
lain mulai membiasakan diri dengan hal positif yang ada di Rumah Perubahan tentang bagaiamana kita bersikap. Jika sebelumnya kami merasakan Urban Outbond
untuk mengelilingi area Jabodetabek sperti yang aku tulis disini, selanjutnya
kami juga mendapat tugas untuk melakukan observasi. Tugas observasi pertama
yang kami terima adalah untuk mengunjungi Sekolah PAUD dan TK “Kutilang”.
Sekolah ini merupakan salah satu dari jenis kegiatan social enterprise yang dikelola oleh Rumah Perubahan. Murid – murid
yang diterima di sekolah ini sebanyak 90 % berasal dari kalangan ekonomi kurang
mampu. Ketika ada pertanyaan bagaimana untuk tetap menjaga kualitas dan menjaga
hubungan antara orang tua murid dan siswa. Guru dari TK Paud Kutilang tersebut
menjelaskan bahwa ada seleksi wawancara yang diberlakukan oleh Bunda Lisa
(Istri dari Prof. Rhenald Kasali dan Pengelola TK Paud Kutilang) khususnya dalam menjaring calon siswa melalui orang tua.
Metode
yang digunakan yakni BCCT atau Beyond Center and Circle Time jadi adanya
pembagian beberapa sentra kegiatan untuk para siswa. Sentra tersebut terbagi
menjadi sentra IMTAQ, peran besar, balok, bahan Alam, persiapan seni budaya dan kelas memasak. Untuk membiasakan para siswa mengenal akan bahasa ibu maka
para guru menggunakan bahasa Indonesia baku dalam proses belajar mengajar. Sedari dini, anak – anak juga
diajarkan untuk mengenal dan menjalankan “ 7 Tata Nilai Kebaikan” yang ada di
Rumah Perubahan berupa kejujuran, kepedulian, kerja keras, terbuka, prioritas,
proaktif dan kerjasama. Aku dan para peserta kegiatan Living The Experience mendapat tugas untuk mengobservasi hal – hal
positif yang ada pada salah satu anak di sentra. Saat kegiatan berlangsung aku
mendapat bagian di sentra bahan alam dan pilihanku jatuh untuk mengamati Alifa.
Selama kurang lebih tiga puluh menit observasi, aku melihat bahwa Alifa telah mampu
untuk bekerjasama dengan baik dengan teman sepermainan, tidak egois dan juga
memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Tidak hanya itiu kami juga diajak
berkeliling untuk mengunjungi “MANCA” atau Taman Bacaan yang ada di dekat
sekolah.
Manca (Taman Baca) |
Di hari yang berbeda kami mendapatkan kejutan dari pihak
panitia untuk melakukan company visit
di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta dan juga berdiskusi dengan para pejabat di
Angkasa Pura II tentang terobosan yang akan dilakukan. Tak lama dari itu, kami
juga segera bertolak ke salah satu stasiun TV swasta terbesar di Indonesia
yakni METRO TV. Kami diajak untuk berkeliling dan dikenalkan tentang berbagai
fungsi serta jenis pekerjaan yang ada di media. Hal yang tak aku sangka juga
akhirnya mendapat kesempatan langsung untuk bertemu dengan Najwa Shihab dan
menonton langsung program Mata Najwa.
Company Visit Angkasa Pura II |
Company Visit Metro TV |
Selain kunjungan ke berbagai institusi, aku dan para
peserta juga mendapatkan sesi mentor oleh Bang TB dan salah satu momen yang
cukup berkesan buatku adalah personal feedback dari para peserta lainnya
untukku. Kami diminta untuk menuliskan hal positif dan negatif yang ada pada
diri masing – masing dan para peserta lainnya. Setelah sesi selesai, aku banyak
melihat sisi lain dan pandangan baru dari teman – temanku yang tak lain untuk
kemajuanku juga.
Tantangan lain yang
diberikan oleh panitia adalah menjadi fasilitator untuk kegiatan Petulang
Cilik. Setelah sebelumnya aku dan beberapa teman lain yang in charge di bagian Marketing Intern untuk membuat marketing plan
untuk Petualang Cilik dengan tema Lingkungan Hidup. Rasanya menyenangkan ketika
bisa berbagi keseruan dengan anak – anak peserta dari Petualang Cilik karean
tingkah dan polah mereka yang sangat polos dan memilik rasa keinginan yang
tinggi. Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh mereka seperti memanen sayuran,
memberi makan sapi, memandikan kerbau, membuat tempe dan memberi makan rusa.
Peserta Petualangan Cilik |
Belajar membuat tempe |
RK MENTEE 2017 |
Kami juga sempat melakukan sesi presentasi bedah buku milik Pak Rhenald Kasali di depan peserta dan tim Rumah Perubahan. Selain itu, pihak panitia juga menugaskan kami untuk membuat movie making challenge tentang 7 Tata Nilai Kebaikan di Rumah Perubahan. Kebetulan timku mendapat bagian tema tentang kepedulian. Kami memilih konsep Horror Comedy yang akhirnya membuat kami mendapat predikat Best Actor, Best Actress dan Best Movie. Proses pengerjaan yang cukup singkat dimulai dari Kamis malam Jumat baru selesai jam 3 pagi dan harus sudah dikumpulkan ke panitia hari Sabtu pagi.
Kejutan lain yang aku
terima selama mengikuti kegiatan ini adalah mendapat kesempatan untuk makan
malam secara spesial dengan Pak Rhenald Kasali dan Bunda Lisa. Sejujurnya aku
cukup tegang berada satu meja dengan Prof. Rhenald (maafkeun haha) namun lama kelamaan keadaan berubah menyenangkan dan suasana jga mencair. Oh iya, kami juga sempat
memberikan birthday surprised untuk
salah satu senior RK MENTEE. Lewat kegiatan ini aku semakin belajar bahwa
layaknya sebuah perjalanan kehidupan kita tidak akan pernah tau hal baik atau
buruk di masa lalu bisa berdampak sebegitu besar dalam membentuk kepribadian
kita di masa depan. Terima kasih banyak aku ucapkan kepada Tim Rumah Perubahan,
Pak Rhenald Kasali, Bunda Lisa dan teman – teman RK MENTEE 2017 yang baru aku temui
beberapa waktu tapi sudah seperti keluarga yang mendukung dan juga memiliki
mimpi besar untuk perubahan yang nyata. Mungkin hanya 14 hari kami
dipertemukan, namun kisah ini akan begitu terkenang dan mengubah cara pandangku
akan sebuah permasalahan agar memiliki Growth Mindset agar bukan hanya menjadi seorang passenger namun bertumbuh menjadi seorang great driver.