Senin, 27 Februari 2017

# Event # Leadership and Development

Kisah 14 Hari Untuk Selamanya dalam RK MENTEE 2017 (part 2)

Setelah menjalani beberapa hari berada di Rumah Perubahan, aku dan teman – teman yang lain mulai membiasakan diri dengan hal positif yang ada di Rumah Perubahan tentang bagaiamana kita bersikap. Jika sebelumnya kami merasakan Urban Outbond untuk mengelilingi area Jabodetabek sperti yang aku tulis disini, selanjutnya kami juga mendapat tugas untuk melakukan observasi. Tugas observasi pertama yang kami terima adalah untuk mengunjungi Sekolah PAUD dan TK “Kutilang”. Sekolah ini merupakan salah satu dari jenis kegiatan social enterprise yang dikelola oleh Rumah Perubahan. Murid – murid yang diterima di sekolah ini sebanyak 90 % berasal dari kalangan ekonomi kurang mampu. Ketika ada pertanyaan bagaimana untuk tetap menjaga kualitas dan menjaga hubungan antara orang tua murid dan siswa. Guru dari TK Paud Kutilang tersebut menjelaskan bahwa ada seleksi wawancara yang diberlakukan oleh Bunda Lisa (Istri dari Prof. Rhenald Kasali dan Pengelola TK Paud Kutilang) khususnya dalam menjaring calon siswa melalui orang tua.

Metode yang digunakan yakni BCCT atau Beyond Center and Circle Time jadi adanya pembagian beberapa sentra kegiatan untuk para siswa. Sentra tersebut terbagi menjadi sentra IMTAQ, peran besar, balok, bahan Alam, persiapan seni budaya dan kelas memasak. Untuk membiasakan para siswa mengenal akan bahasa ibu maka para guru menggunakan bahasa Indonesia baku dalam proses belajar mengajar. Sedari dini, anak – anak juga diajarkan untuk mengenal dan menjalankan “ 7 Tata Nilai Kebaikan” yang ada di Rumah Perubahan berupa kejujuran, kepedulian, kerja keras, terbuka, prioritas, proaktif dan kerjasama. Aku dan para peserta kegiatan Living The Experience mendapat tugas untuk mengobservasi hal – hal positif yang ada pada salah satu anak di sentra. Saat kegiatan berlangsung aku mendapat bagian di sentra bahan alam dan pilihanku jatuh untuk mengamati Alifa. Selama kurang lebih tiga puluh menit observasi, aku melihat bahwa Alifa telah mampu untuk bekerjasama dengan baik dengan teman sepermainan, tidak egois dan juga memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Tidak hanya itiu kami juga diajak berkeliling untuk mengunjungi “MANCA” atau Taman Bacaan yang ada di dekat sekolah.

Manca (Taman Baca)
 Di hari yang berbeda kami mendapatkan kejutan dari pihak panitia untuk melakukan company visit di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta dan juga berdiskusi dengan para pejabat di Angkasa Pura II tentang terobosan yang akan dilakukan. Tak lama dari itu, kami juga segera bertolak ke salah satu stasiun TV swasta terbesar di Indonesia yakni METRO TV. Kami diajak untuk berkeliling dan dikenalkan tentang berbagai fungsi serta jenis pekerjaan yang ada di media. Hal yang tak aku sangka juga akhirnya mendapat kesempatan langsung untuk bertemu dengan Najwa Shihab dan menonton langsung program Mata Najwa.

Company Visit Angkasa Pura II

Company Visit Metro TV

          Selain kunjungan ke berbagai institusi, aku dan para peserta juga mendapatkan sesi mentor oleh Bang TB dan salah satu momen yang cukup berkesan buatku adalah personal feedback dari para peserta lainnya untukku. Kami diminta untuk menuliskan hal positif dan negatif yang ada pada diri masing – masing dan para peserta lainnya. Setelah sesi selesai, aku banyak melihat sisi lain dan pandangan baru dari teman – temanku yang tak lain untuk kemajuanku juga.
Tantangan lain yang diberikan oleh panitia adalah menjadi fasilitator untuk kegiatan Petulang Cilik. Setelah sebelumnya aku dan beberapa teman lain yang in charge di bagian Marketing Intern untuk membuat marketing plan untuk Petualang Cilik dengan tema Lingkungan Hidup. Rasanya menyenangkan ketika bisa berbagi keseruan dengan anak – anak peserta dari Petualang Cilik karean tingkah dan polah mereka yang sangat polos dan memilik rasa keinginan yang tinggi. Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh mereka seperti memanen sayuran, memberi makan sapi, memandikan kerbau, membuat tempe dan memberi makan rusa.

Peserta Petualangan Cilik

Belajar membuat tempe

RK MENTEE 2017

          Kami juga sempat melakukan sesi presentasi bedah buku milik Pak Rhenald Kasali di depan peserta dan tim Rumah Perubahan. Selain itu, pihak panitia juga menugaskan kami untuk membuat movie making challenge tentang 7 Tata Nilai Kebaikan di Rumah Perubahan. Kebetulan timku mendapat bagian tema tentang kepedulian. Kami memilih konsep Horror Comedy yang akhirnya membuat kami mendapat predikat Best Actor, Best Actress dan Best Movie. Proses pengerjaan yang cukup singkat dimulai dari Kamis malam Jumat baru selesai jam 3 pagi dan harus sudah dikumpulkan ke panitia hari Sabtu pagi.





     Kejutan lain yang aku terima selama mengikuti kegiatan ini adalah mendapat kesempatan untuk makan malam secara spesial dengan Pak Rhenald Kasali dan Bunda Lisa. Sejujurnya aku cukup tegang berada satu meja dengan Prof. Rhenald (maafkeun haha) namun lama kelamaan keadaan berubah menyenangkan dan suasana jga mencair. Oh iya, kami juga sempat memberikan birthday surprised untuk salah satu senior RK MENTEE. Lewat kegiatan ini aku semakin belajar bahwa layaknya sebuah perjalanan kehidupan kita tidak akan pernah tau hal baik atau buruk di masa lalu bisa berdampak sebegitu besar dalam membentuk kepribadian kita di masa depan. Terima kasih banyak aku ucapkan kepada Tim Rumah Perubahan, Pak Rhenald Kasali, Bunda Lisa dan teman – teman RK MENTEE 2017 yang baru aku temui beberapa waktu tapi sudah seperti keluarga yang mendukung dan juga memiliki mimpi besar untuk perubahan yang nyata. Mungkin hanya 14 hari kami dipertemukan, namun kisah ini akan begitu terkenang dan mengubah cara pandangku akan sebuah permasalahan agar memiliki Growth Mindset agar bukan hanya menjadi seorang passenger namun bertumbuh menjadi seorang great driver.

1 komentar:

  1. OPPO POKER BONUS NEW MEMBER 20.000!!!
    CHAT SKRG JUGA DI LIVECHAT TER-RAMAH DAN TERPERCAYA OPPO POKER!

    BalasHapus