Kita
tidak akan pernah tau akan berjenis kelamin apa ketika dilahirkan. Kita hanyalah
segumpalan daging yang kemudian ditiupkan ruh menjadi seorang manusia. Terlahir
sebagai seorang perempuan dan tumbuh menjadi dewasa kemudian membuatku kerap
bertanya – tanya “kodrat” seperti apa yang seharusnya dijalani seorang wanita
agar predikat menjadi “wanita seutuhnya” berhak disandang olehku kelak. Aku
masih ingat ketika aku kecil dulu, aku tumbuh menjadi seorang anak yang bisa
dibilang cukup tomboy. Potongan rambut yang agak pendek bahkan tas sekolah yang
lebih banyak bergambar robot daripada
barbie. Tapi aku tetap masih lebih senang
main masak – masakan dan juga main karet dibanding bermain kelereng atau tamiya. Banyak anak kecil yang bermimpi
untuk segera menjadi orang dewasa dan aku salah satunya kala itu. Aku kemudian
bertanya – tanya seperti apa ya rasanya menjadi wanita dewasa.
Memasuki
awal usia 20 tahun yang kata orang sebagai awal dari perjalanan menjadi orang
dewasa telah banyak mengubah pola pikirku. Aku tak ingin impianku hanya menguap
begitu saja tanpa sebuah usaha. Aku yang kemudian berhasil menggapai impianku
untuk bisa pergi keluar negeri dengan melakukan sebuah misi sosial menjadi
seorang teacher volunteer di pinggiran Kota Guangzhou, Mainland of China kemudian
menemukan sebuah makna bahwa aku bisa belajar dari sebuah perjalanan.
Jiwa
penuh kebebasan dan haus akan tantangan juga membawa langkah kakiku untuk
bertualang bersama beberapa orang yang baru aku kenal disana untuk melihat
kemegahan Great Wall di Badaling.
Atau rasa kegirangan sekaligus takjub untuk menyentuh salju pertama kali di
perjalanan pulang dari Temple of Heaven.
Tak lupa aku juga senantiasa bersyukur kepada Tuhan karena sudah diberikan
kesempatan untuk menjadi seorang minoritas di negara dengan populasi terbanyak
di dunia ini.
Sepulang
dari sana ada perasaan gamang akan sebuah proses transformasi besar dalam
hidupku. Aku tak ingin lulus cepat namun masih belum mengerti akan jadi apa di
kehidupan setelah lulus kelak. "Alangkah mengerikannya menjadi tua dengan kenangan masa
muda yang hanya berisi kemacetan jalan, ketakutan datang terlambat ke kantor,
tugas-tugas rutin yang tidak menggugah semangat, dan kehidupan seperti mesin,
yang hanya akan berakhir dengan pensiun tidak seberapa” (Menjadi Tua di Jakarta
– Seno Gumira Ajidarma). Oke, aku putuskan mundur kuliah satu semester sambil gabung di kegiatan NGO yang juga jadi turning point untuk rencana lanjut di S2 sehingga aku sudah tahu kemana pijakan kakiku ketika kerabat bertanya aku hendak
jadi apa.
Ternyata
setelah dijalani, banyak orang yang mencemooh pilihan hidup yang aku ambil.
Beberapa karib dekatku bahkan menakut – nakuti aku untuk tidak usah melanjutkan
sekolah master karena katanya nanti kalau terlalu pintar lelaki banyak yang tidak
mau dan susah cari jodoh. Kalau almarhum bapak masih hidup rasanya ingin aku
curhat panjang lebar tentang kekesalanku waktu itu. Namun yang bisa aku lakukan
hanyalah duduk di depan makam sambil tersedu – sedu setelah izin “Pak, Tari
boleh nangis ya? Tari udah capek dengerin kata orang – orang”. Untung mamaku
dengan siaga selalu mendukung pilihanku untuk lanjut sekolah daripada sibuk
bertanya minta mantu. Biarpun pernah juga aku berdebat ketika mengutarakan
niatku untuk lanjut sekolah di luar negeri.
Kalau
dengar cerita mama bagaimana dulu bapak mendukung mama habis – habisan ketika
beliau mau lanjut S2, seketika aku menjadi iri sekaligus senang. Betapa
beruntungnya mama bisa ketemu bapak dan juga bapak yang dulu bisa dapet kembang
desa (ini sih kata mama). Tapi sejenak aku berpikir, udahlah kalau menggerutu
atau nangis doang ya gak akan ada solusinya. Setelah banyak pertimbangan, aku
minta izin untuk pergi ke Kampung Inggris Pare Kediri untuk belajar sekaligus
mengajar disana. Lagi – lagi aku mendengar ada saja orang nyinyirin pilihan
hidupku. Katanya disana gajinya kecil lah, jauh banget di desa lah, ngabis –
ngabisin duit lah. Hayati lelah kalau dengerin omongan netizen mah.
Setelah
banyak bersemedi di Gunung Bromo dan Gunung Kelud (becanda loh ya aku cuman
foto – foto doang) akhirnya aku bulatkan tekad untuk medaftar beasiswa aja sepanjang
2017 dan nggak daftar pekerjaan di perusahaan gitu. Beasiswa pertama yang aku
coba peruntungannya adalah NZAS (New Zealand ASEAN Scholarship dan hasilnya
adalah gagal total bahkan dipanggil wawancara pun enggak. Kemudian coba lagi di
AAS (Australia Awards Scholarship) pun hasilnya masih nihil. Aku pun belajar
dari kesalahan untuk lebih banyak memperbaiki kualitas essaiku pada saat aku
ingin coba beasiswa lagi. Lalu, beasiswa ketiga yang aku coba adalah BPI
(Beasiswa Pendidikan Indonesia) dari LPDP. Kali ini aku nggak mau kecolongan
lagi, maka aku sampai nyebar essaiku ke kurang lebih 20 orang dan minus
kacamataku sampe nambah karena nongkrong depan laptop mulu. Aku meminta
berbagai masukan dari para awardee (penerima beasiswa) dan beberapa teman – temanku yang
emang jago dalam dunia tulis menulis buat kasih aku kritik dan saran. Alhamdulillah,
Allah swt. emang baik banget sama aku karena kali ini aku bisa lolos menjadi
penerima beasiswa yang cukup banyak peminatnya ini. Bahkan sebelum aku submit dan selama persiapan LPDP pun aku sampe minta izin mama kalau aku menghabiskan waktu lebaran Idul
Fitri di kota kelahiran almarhum bapak di Jogja biar aku bisa ngerasa lebih
tenang dan fokus. Untungnya mama kasih izin, jadi aku malah punya cerita baru
lebaran tahun 2017 ini yang kalau diingat ya cukup pedih harus pisah sama mama di Lampung.
Menurutku
jadi dewasa itu rada njlimet ya. Ketika kumpul keluarga yang ditanya udah nikah
apa belum atau kapan mau nyusul tiap ada yang abis punya momongan. Waduh dikira
nyari pasangan kayak beli gorengan apa yak. Aku pernah baca gitu tapi dimana ya
lupa kalau memilih pasangan hidup itu akan menentukan masa depan nantinya kayak
apa. Ya emang sih ga ada pasangan yang sempurna banget gitu. Tapi setidaknya
lebih baik cari pasangan yang satu frekuensi deh, biar kalau ngobrol seru dan ga keabisan bahan obrolan. Daripada yang sedari awal trying so hard buat jadi pasangan ala ala #relationshipgoal gitu
ternyata hanya kefanaan ala social media
aja. Menurutku yang keren adalah ketika kita sudah sama – sama berniat
memantaskan diri dan juga saling dukung cita – cita luhur dari pasangan kita.
Ga melulu cewek kudu di dapur, kan bisa juga cowok bantu urusan domestik dan
nyuapin anak. Dulu bapakku juga ga malu loh nyuapin aku pas masih bocah dan
ngajak aku main sama temen – temennya. Ah, jadi kangen kan.
Staaaa, keren banget ih.
BalasHapusI feel you, Aku juga sering dapet banyak nyinyiran karena dibilang 'prempuan karir oriented yang gak mikirin cinta-cintaan :(' huhu.
Tapi yaudah sih gak perlu dengerin kata orang.
Seneng banget baca blogmu. Semangaat terus yaa!!!
www.jejakakiharda.com
Hai Tira! Long time no see.
HapusIya, kadang suka sebel sama keadaan sekeliling kita yang "agak menyudutkan" dan kita sering dapet nyinyiran kalo terlalu mengejar karir gitu. Harus menebalkan kuping dan tetep berpikiran positif yah. Makasih banyak yah sudah mau mampir dan baca tulisanku hihi
Pertama kali baca blogmu and here's your new fan! Hehehe. Pas baca postingan ini sedih iya, terharu iya, semangat iya.Sukses dan bahagia terus ya, Staa! Nice to know you :')
BalasHapusIni Qiny yah? Terima kasih banyak ya sudah mau baca postinganku hehe smoga bisa sedikit memberi inspirasi hihi senang juga kenal sama Qiny :D
Hapushmmm gw bingung mau komen apa hahaha selebihnya gw banyak dgr ini langsung. daaan jadi pendengar yg baik aja 😂. pokonya apapun cita-cita lo dn apapun keputusan yg lo ambil. gw sbg tmn cuman bisa dukung. yang penting ttp ingat lo harus bahagia,restu orgtua dan jangan lupa kewajiban agama. udah.. peace love and mwahhh hahaha
BalasHapusYaampun temen gue dari zaman piyik hihi makasih banyak ya Tir untuk doa dan dukungannya buat gue selama ini :D salam planet remaja!
HapusHalo mbak Amik!
BalasHapusIya cukup berliku perjalanan aku mau ambil S2 nih dan mencari beasiswa tapi alhamdulillah rezekinya lewat LPDP.
Iya mbak semoga kita semua anggota PK 114 bisa menjalankan amanah yg sdh dikasih dan menyelesaikan studi dengan hasil yang maksimal aamiin :)
OPPO POKER BONUS NEW MEMBER 20.000!!!
BalasHapusCHAT SKRG JUGA DI LIVECHAT TER-RAMAH DAN TERPERCAYA OPPO POKER!
OPPO POKER BONUS NEW MEMBER 20.000!!!
BalasHapusCHAT SKRG JUGA DI LIVECHAT TER-RAMAH DAN TERPERCAYA OPPO POKER!
Numpang ya min ^^
BalasHapusHANYA DI KENARI POKER BANYAK BONUSNYA BOSSKU
Bonus New Member 50%
Bonus next deposit 5%
Bonus rilingan 0,5%
dan masik banyak yang lainnya bossku
Penasaran!!! coba aja dulu.. biar gk penasaran.
Numpang ya min ^^
BalasHapusHANYA DI KENARI POKER BANYAK BONUSNYA BOSSKU
Bonus New Member 50%
Bonus next deposit 5%
Bonus rilingan 0,5%
dan masik banyak yang lainnya bossku
Penasaran!!! coba aja dulu.. biar gk penasaran.
Selamat datang di JAGDOMINO situs permainan kartu online uang asli terpercaya tanpa admin, tanpa robot, 100% member vs member. Dengan minimal deposit Rp 15.000 Minimal Penarikan Dana Withdraw Rp 30.000 Anda bisa memainkan 8 permainan kartu terpopuler :
BalasHapusBANDAR POKER
POKER
BANDAR Qiu
DOMINO99
BANDAR66
SAKONG
ADU Qiu
CAPSA SUSUN
Pastikan Anda login hanya melalui situs resmi kami di :
www(.)Jago288(.)com
Untuk setiap pertanyaan & permasalahan seputar permainan ataupun transaksi deposit & withdraw, Anda bisa menghubungi JAGODOMINO melalui kontak resmi berikut:
* LIVECHAT Jago288(dot)net
* PIN BBM : Jago288
* WA : +855964380085
* LINE : Jago288
Main & Menangkan Permainan Kartu Favorit Anda Dan Raih Bonus Cashback 0,5% Sebanyak-Banyaknya bersama Jagodomino...Yang Terbaik Untuk Anda!
>>> Member Jagodomino Prioritas Utama Kami <<<
( 🏆🏆🏆 Salam Jackpot Jagodomino 🏆🏆🏆 )
OPPO POKER Free Bonus Untuk New Member!!!
BalasHapusDeposit 15.000 - 49.999 = Bonus nya 10.000
Deposit 50.000 - 99.999 = Bonus nya 15.000
Deposit 100.000 Ke atas = Bonus nya 20.000
BONUS ANDA AKAN DILAYANI OLEH CS OPPO POKER YANG RAMAH, SEKSI DAN CANTIK PASTINYA UHUUYYY!
YUK DAFTAR SEKARANG DI OPPO POKER! ^_^